metode pelaksanaan pemasangan kabel nyy
Pemasanganpenghantar sistem under ground harus mengikuti ketentuan pemasangan kabel tanah sesuai PUIL 2000 NYY bisa ditanam dengan cara diberi pelindung (pipa, pasir + bata dll). tetapi sangat dihindari apabila dipasang didaerah yang rawan tekanan makanis (contoh penyeberangan jalan atau perempatan jalan)
MetodePelaksanaan Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Warning Light Tenaga Surya A. Pendahuluan Metode ini menerangkan tentang spesifikasi teknis dan pelaksanaan dari pekerjaan pengadaan dan pemasangan warninig light tenaga kerja. B. Spesifikasi Teknis Controler Warning Light ini menggunakan Tenaga Surya (Solar Cell).
KABELN.Y.Y Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYY dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah), dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM). Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus.
METODEPELAKSANAAN 1. Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa / cabelduct harus diusahakan tidak tampak dari luar (tertanam) 2. Pemasangan pipa harus dilaksanakan sebelum pengecoran. Pemasangan sparing-sparing listrik yang melintas di plat, balok, kolom beton harus dipasang terlebih dahulu sebelum pengecoran, kabel diusahakan dimasuk-
1 Instalasi titik penerangan Kabel NYM 2x2,5 mm2+Conduit 2. Instalasi Stop Kontak Biasa Kabel NYM 3x2,5 mm2+Conduit 3. Instalasi Kipas Angin Kabel NYM 3 x 2,5 + Conduit 4. Instalasi Proyektor kabel NYM 3 x 2,5 + Conduit 5. Instalasi Power AC Kabel NYM 3 x 4 + Conduit 6. Masukkan kawat pancingan ke dalam pipa conduit sesuai groupnya 7.
Ich Möchte Nie Wieder Single Sein. Lingkup perkabelan listrik harus mencakup pemasangan, pengujian, pasokan dan commissioning semua aksesori, perkabelan, sakelar, saluran, saluran keluar pacu, dan banyak lagi. Oleh karena itu, perkabelan listrik perlu mendapat perhatian lebih, terutama untuk proyek gedung. Beberapa faktor harus dipertimbangkan sebelum melakukan pekerjaan pemasangan sebenarnya baik untuk perkabelan komersial, perumahan atau industri. Ahli kelistrikan juga harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti konstruksi dinding dan lantai, persyaratan pemasangan, jenis langit-langit, konstruksi bangunan, Pemasangan dan Teknik Pengkabelan pada Pekerjaan KelistrikanKami akan membahas konsep kabel listrik untuk blog hari ini, termasuk sistem dan metode pemasangan kabel yang berbeda, dan persiapan kabel dasar. Semua yang ada di blog ini akan menjadi pedoman bagi para profesional kelistrikan dalam menangani berbagai pekerjaan Kabel Listrik Yang SesuaiPemasangan kabel listrik yang dilakukan secara tidak tepat merupakan resiko dan bahaya kebakaran. Tanggung jawab utama teknisi listrik untuk melacak setiap ambiguitas listrik. Itu sebabnya, mereka perlu memiliki pengalaman kelistrikan yang lebih luas, pengetahuan yang mendalam dan lisensi untuk menangani masalah tersebut. Bagi orang lain, perkabelan tampaknya sesederhana menyalakan dan mematikan lampu. Namun, ada proses rumit yang terjadi lebih dalam daripada permukaan yang hanya diketahui oleh teknisi listrik yang memenuhi syarat. Sirkuit koneksi yang dirancang dengan buruk tidak aman dan dapat merusak roda gigi elektronik dan motor peralatan. Sirkuit koneksi yang dirancang dengan buruk menghasilkan arus listrik yang menghubungkan berbagai aksesori untuk distribusi energi listrik dari papan meteran ke peralatan rumah disebut kabel listrik. Pemasangan kabel listrik dapat dilakukan dengan dua metode Kotak sambungan atau sistem Tee dan Loop - dalam sistem. Keduanya dibahas sebagai berikutDi bawah ini adalah dua metode pemasangan umum untuk kabel Listrik Percaya Diri1. Joining box atau Tee SystemDalam metode pemasangan ini, sambungan ke setiap peranti disiapkan melalui sambungan. Sambungan dibuat dari kotak sambungan menggunakan konektor yang sesuai dan potongan sambungan. Metode pemasangan kabel ini tidak mengkonsumsi ukuran kabel. Ahli kelistrikan harus memperhatikan bahwa instalasi ini mungkin mahal dalam beberapa kasus. Struktur sistem ini akan dibuat lebih mudah dengan menggunakan perangkat tren pembangun . Itu tren yang harus diperhatikan oleh kontraktor Sistem PendauranMetode pemasangan kabel ini digunakan secara universal dalam metode kelistrikan apa pun. Peranti dan lampu lain dihubungkan dalam posisi paralel sehingga setiap peranti dapat dikontrol secara terpisah. Ketika koneksi diperlukan, konduktor umpan dicincang dengan memasukkannya langsung ke terminal dan kemudian membawanya ke depan lagi ke titik lampu dan sakelar dibawa di sekitar sirkuit oleh serangkaian loop. Ini akan dibawa-bawa dari satu titik ke titik lainnya hingga titik terakhir di sirkuit tercapai. Konduktor saluran atau fase dijepit di dalam kotak atau pemahaman yang lebih baik tentang konsep pengkabelan, di bawah ini adalah beberapa contoh rangkaian pengkabelan. Bohlam tunggal hanya dikendalikan oleh sakelar satu arah Dalam rangkaian kabel ini, kabel panas biasanya dihubungkan ke satu terminal langsung ke sakelar. Terminal lainnya terhubung langsung ke terminal bohlam positif. Dua lampu dikendalikan oleh sakelar satu arahDua lampu biasanya dihubungkan dengan kabel suplai secara paralel. Sakelar satu arah yang terpisah akan merutekannya. Jenis sampel kabel ini dikenal karena kesederhanaannya. Blub tunggal dikendalikan oleh saklar dua arahPengkabelan diistilahkan sebagai pengawatan tangga dimana lampu lampu akan dikontrol dari dua sumber utama. Jenis kabel ini digunakan untuk kamar tidur untuk menghidupkan / mematikan dari dua sumber. Kabel go-downJenis kabel ini digunakan pada lintasan panjang, struktur seperti terowongan dan lintasan panjang. Ini mengikuti urutan linier untuk mengalihkan lampu dari satu ujung ke ujung lainnya. Lampu fluorescent dikendalikan oleh saklar satu arahDi sirkuit ini, kabel fasa akan dihubungkan ke salah satu ujung sakelar. Namun, sakelar ujung lain akan dihubungkan ke pemberat choke. Satu elektroda lampu dihubungkan ke terminal netral lainnya dan tersedak. Kabel soket outletStopkontak melewati arus dan menahan steker ketika daya dialihkan langsung ke soket. Koneksi soket radial dan koneksi soket tunggal Kabel DasarKarena kita sekarang membahas urutan langkah-langkah untuk perkabelan dan memahami jenis sistem perkabelan, pertimbangan lain seperti persiapan kabel, kawat, dan alat listrik lainnya juga disertakan. Menggunakan perangkat jadwal kru juga merupakan salah satu pertimbangan penting yang perlu diambil. Selanjutnya, pertimbangan berikut yang tercantum di bawah ini termasuk dalam persiapan Spesifikasi kawat bervariasi pada beberapa faktor - jenis insulasi, jumlah untai konduktor, luas penampang, dan diameter Jenis konduktor yang akan digunakan dapat berupa kabel pilin atau konduktor kawat padat. Kabel padat tunggal sering digunakan di mana koneksi kaku diperlukan dan kabel ini tidak cukup fleksibel. Jadi, konduktor pilin sebagian besar lebih disukai dalam hal instalasi Pilih kabel tergantung pada kode warna yang disebutkan oleh beberapa standar seperti hitam untuk netral, hijau untuk pembumian, merah untuk kabel fase dan sebagainya. Kontraktor listrik harus mengetahui semua warna kabel, baik di kabel maupun kabel. Tugas penting seperti ini paling baik dipantau menggunakan perangkat penjadwal tugas. Alat perangkat ini menjamin cara yang efisien untuk menangani dan menjadwalkan Teknisi listrik harus selektif dalam hal komponen yang akan mereka gunakan. Saat memilih sakelar, stopkontak, kotak listrik, atau elemen lainnya, pastikan untuk mendasarkannya pada peringkat dan ukuran. Selanjutnya, mulai kabel komponen sebagai satu dengan mengikuti alat diagram pengkabelan, dan Banyak peralatan listrik dasar yang wajib dibutuhkan dalam pekerjaan instalasi. Beberapa alat yang digunakan termasuk pemotong, tang, penguji, dll. Selain itu, kontraktor listrik juga mempertimbangkan untuk menggunakan perangkat pembangun untuk tujuan penjadwalan dan manajemen Teknik Dasar Pengkabelan ListrikAda beberapa teknik perkabelan dasar yang harus diketahui oleh setiap teknisi listrik. Memiliki pengetahuan yang mendalam dan pengalaman praktis dapat membantu para ahli dalam menangani segala bentuk masalah kelistrikan. Di bawah ini adalah beberapa teknik pengkabelan yang paling banyak Pengkabelan Casing dan CappingDalam jenis kabel ini, kabel akan melewati casing kayu dengan alur paralel yang muncul secara berkala. Kasing ini diharapkan dipasang ke dinding atau langit-langit menggunakan sekrup. Ini kemudian akan ditutup sepenuhnya dengan tutup untuk melindungi kabel. Sistem ini dianggap sangat mahal, namun ada kemungkinan besar risiko korsleting yang menyebabkan beberapa bahaya kebakaran. Kontraktor listrik perlu melacak kemungkinan bahaya lebih awal. Cara terbaik untuk menangani masalah pengeboman adalah melalui aplikasi perangkat penjadwalan bawah ini adalah bahan yang digunakan untuk kabel casing Kabel berisolasi PVC atau VIR Capping terbuat dari kayu atau plastik Capping atau sambungan casing Casing enclosure terbuat dari kayu atau plastikKeuntungan dari skema kabel jenis ini adalah Kabel yang kuat dan tahan lama Murah dan mudah dipasang Kustomisasi kabel apa pun dapat dilakukan Aman dari debu, hujan, asap dan uap Tidak ada resiko guncangan karena capping dan casing2. Pengkabelan cleatDi sini, kabel yang diisolasi PVC digunakan. Kabel akan diikat langsung ke dinding menggunakan kayu, porselen atau plastik curang. Semuanya akan dipasang pada interval yang berbeda, biasanya 6km. selain. Kabel ini terjangkau tetapi biasanya cukup baik untuk aplikasi sementara. Ini bahkan tidak cocok untuk kabel listrik bawah ini adalah beberapa bahan yang umum digunakan dalam pemasangan kabel gerigi sepatu Kabel tahan cuaca Banyak sekrup Kabel berisolasi PVC atau VIR Gerigi plastik atau gerigi porselen 2-3 alurJenis kabel ini memiliki beberapa keunggulan Timur untuk mendeteksi kesalahan Mudah diperbaiki Penambahan dan perubahan mudah Kabel yang mudah dan murah3. Pengkabelan RengSalah satu metode pemasangan kabel terpenting yang diterapkan saat ini adalah pemasangan kabel reng. Dalam kabel ini, kabel berinsulasi akan melewati reng kayu. Reng dipasang di dinding dan langit-langit menggunakan sekrup atau colokan. Kabel dipasang langsung ke reng. Klip tautan juga digunakan dan akan diikat dengan paku tahan dasar yang digunakan untuk pemasangan kabel reng adalah sebagai berikut Kabel TRS atau CTS Klip gesper kuningan kaleng klip tautan Pin kuninganKeuntungan dari skema kabel jenis ini tercantum di bawah ini Instalasi jauh lebih mudah Penampilan jauh lebih baik Biaya material lebih murah Kustomisasi yang mudah dan fleksibel Lebih kecil kemungkinan kebocoran arus4. Pengkabelan SaluranKabel PVC sering digunakan dalam kabel saluran. Jika pipa mengalir melalui langit-langit dan permukaan dinding, kabel saluran permukaan adalah istilah terbaik. Di sisi lain, jika pipa mengalir di dalam permukaan dinding dan akan ditutup dengan plesteran, itu disebut kabel saluran tersembunyi. Pengkabelan permukaan digunakan terutama untuk aplikasi industri untuk menghubungkan motor berat. Terakhir, kabel tersembunyi digunakan untuk keperluan perumahan. Bahan yang digunakan untuk kabel saluran Saluran logam kelas A dan B Saluran non-logam Kabel berisolasi PVC atau VIR Kopel Sekrup Offset yang kaku Tali 2 lubang Mur pengunciKeuntungan utama kabel ini adalah sebagai berikut Kabel paling aman dari semuanya Tidak ada risiko keausan mekanis atau kebakaran Tidak ada resiko kerusakan isolasi kabel Tahan lama dan tidak ada resiko shockPoin PentingJika Anda melakukan pekerjaan kelistrikan, penting untuk memahami konsep perkabelan, dengan pemahaman, pengetahuan, dan pengalaman praktis yang lebih mendalam. Dengan cara itu, Anda dapat menerapkan pekerjaan kelistrikan yang dibutuhkan dalam proyek dengan lebih baik. Selalu diingatkan bahwa kabel listrik harus dipasang dengan aman dan benar menurut standar dan peraturan kelistrikan.
Penyambungan Kabel NYY 4x95mm – Proses penyambungan kabel merupakan hal yang amat krusial dan beresiko tinggi. Kesalahan penyambungan dapat menyebabkan korsleting listrik yang membahayakan manusia. Umumnya penyambungan kabel dilakukan dengan mudah dan sederhana, cukup melilitkan inti konduktor satu dengan yang lain. Namun bagaimana jika yang akan disambung adalah kabel yang memiliki luas penampang besar, misalnya kabel NYY 4x95mm ? tentunya metode yang digunakan berbeda dengan penyambungan kabel biasa. Kali ini ILMUTEKNIK akan membahas mengenai Metode Kerja Penyambungan Kabel NYY 4x95mm sesuai dengan standar PUIL 2011, sehingga secara fungsi maupun sistem tidak akan bermasalah. Baca juga 7 Pengetahuan Dasar Tentang Kabel Listrik dan Instalasinya Alat dan Bahan Selongsong skun kabel ukuran 95mm sebanyak 4 buah R,S,T,NIsolasi RubberIsolasi BakarTang PressHotgunAlkoholCutter Langkah Kerja Penyambungan Kabel NYY 4x95mm Masukkan telebih dahulu isolasi bakar kedalam kabelKupas kabel menggunakan cutter kurang lebih 3 cm, atau sesuai dengan panjang skun yang core atau inti sambungan kabel R,S,T,N posisinya tidak boleh sejajar, beri jarak sekitar 30 cm – 40 selongong skun kabel 95mm kedalam inti kabel, usahakan tidak ada jarak antara lapisan pelindung kabel dengan posisi sesuai, lakukan press menggunakan tang pembersihan menggunakan alkohol pada area yang akan dibalut dengan isolasi sambungan menggunakan isolasi isolasi bakar pada area yang telah disambung kemudian bakar menggunakan 4 core kabel telah diisolasi bakar lalu balut kembali ke 4 core kabel tersebut menjadi satu dengan isolasi rubber, hingga diameter sambungan sama dengan diameter asli kabel NYY lebih rapi bungkus kembali sambungan dengan isolasi terakhir yaitu melakukan test megger sesuai standar yang telah ditetapkan. Baca juga Memahami Cara Kerja Kabel Serat Optik Atau Fiber Optik Bantu dan support ilmuteknik untuk terus membagikan ilmu-ilmu bermanfaat dengan cara MENGKLIK 1 IKLAN yang menurut kamu menarik. Semoga artikel tentang Metode Kerja Penyambungan Kabel NYY 4x95mm ini bermanfaat dan jangan lupa ikuti INSTAGRAM dan FACEBOOK kami dan dapatkan informasi seputar dunia teknik setiap harinya.
BAB. VII SPESIFIKASI TEKNIS SISTEM ELEKTRIKAL 1. LINGKUP PEKERJAAN. Umum Pemborong harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik dalam spesifikasi ini maupun yang tertera dalam gambar, dimana bahan dan peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini. Bila ternyata terdapat perbedaan-perbedaan antara spesifikasi bahan atau peralatan yang dipasang dengan spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal dibawah ini, maka merupakan kewajiban pemborong untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuen-ketentuan dan disetujui Direksi / Pengawas lapangan. Uraian Lingkup Scope Pekerjaan Tenaga & Penerangan Sebagai tertera dalam gambar-gambar rencana, Pemborong pekerjaan instalasi listrik ini harus melakukan pengadaan dan pemasangan serta menyerahkan dalam keadaan baik dan siap dipergunakan. Garis besar lingkup pekerjaan yang dimaksud adalah sebagai berikut Pengadaan dan Pemasangan 1. Pengadaan dan pemasangan Panel Distribusi Penerangan, Panel Tenaga, Panel AC, Panel Pompa Air Bersih. 2. Instalasi pengkabelan. 3. Instalasi Cable Ladder dan Cable Tray. 4. Instalasi penerangan dan kotak kontak. 5. Armature lampu dan lampu-lampu khusus lainnya seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana. 6. Instalasi penerangan luar. 7. Instalasi penangkal petir. 8. Instalasi grounding. 9. Melakukan testing, commissioning dan training. 2. STANDAR/RUJUKAN Peraturan Umum Instalasi Listrik PUIL 1987 Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir PUIPP International Electrotechnical Commission IEC SPLN. Spesifikasi Teknis Penangkal Petir dan Pentanahan. 3. KETENTUAN BAHAN DAN PERALATAN Panel Tegangan Rendah 1. Panel tegangan rendah harus mengikuti standard VDE/DIN dan juga harus mengikuti peraturan IEC dan PUIL. 1 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Panel-panel harus dibuat dari plat besi tebal 2 mm dengan rangka besi dan seluruhnya harus dizinchromat ICI dan di duco 2 kali dan harus dipakai cat dengan cat bakar, warna abu-abu merk ICI. Pintu dari panel-panel tersebut harus dilengkapi dengan master key. Konstruksi dalam panel-panel serta letak dari komponen-komponen dan sebagainya harus diatur sedemikian rupa dan setiap kabel diberikan nomor terminal/kabel, sehingga bila akan dilaksanakan perbaikan-perbaikan, penyambungan-penyambungan pada komponen-komponen dapat dengan mudah dilaksanakan tanpa mengganggu komponen-komponen lainnya. Pengaturan/penempatan komponen atau peralatan harus mempertimbangkan juga kemungkinan kenaikan temperatur yang ditimbulkan, baik oleh komponenkomponen itu sendiri ataupun karena keterbatasan ruang panelnya. Setiap panel harus mempunyai 5 busbar copper terdiri dari 3 busbar phase R-ST, 1 busbar neutral dan 1 busbar untuk grounding, kecuali untuk Panel 1 phasa, cukup menggunakan 3 busbar. Besarnya busbar harus diperhitungkan untuk besar arus tanpa menyebabkan suhu yang lebih dari 65C. Setiap busbar copper harus diberi warna sesuai peraturan PLN, lapisan yang dipergunakan untuk memberi warna busbar dan saluran harus dari jenis yang tahan terhadap kenaikan suhu yang diperbolehkan. Alat ukur yang dipergunakan adalah jenis semi flush mounting dalam kotak tahan getaran, untuk Ampermeter dan Voltmeter dengan ukuran 96 x 96 mm dengan skala linear dan ketelirian 1% dan bebas dari pengarus induksi serta ada sertifikat tera dari LMK/PLN minimum 1 buah untuk setiap jenis alat ukur. Ukuran dari tiap-tiap panel harus disesuaikan dengan keadaan dan keperluan serta semua persyaratan yang berlaku sesuai dengan yang telah disetujui Perencana. Komponen-komponen pengaman yang dapat dipakai adalah a. Incoming & Outgoing MCCB Rated current sesuai gambar Operating voltage 220/380 V Frequency 50 Hz Breaking capacity 36 dan 25 KA Permitted ambient temp 55 oC Overload release sesuai gambar b. c. Miniatur Circuit Breaker Rated current Operating voltage Frequency Breaking capacity Permitted ambient temp Overload release Auxiliary relay Pada incoming MCCB Rated continous current Type Number of pole Rated operating voltage Frequency Permitted ambient temp - sesuai gambar 220 V, 380 V 50 Hz 10 KA 55 oC sesuai gambar Rated short time current 0,5 s lihat gambar rencana Fixed mounted 3 phase, 4 pole 380 Volt 50 Hz max. 55 oC 35 KA - Rated peak withstandcurrent Rated short circuit Breaking capacity 40 KA, 35 KA atau dinyatakan lain pada gambar. Operator Mechanism Motorized with stored energy feature motor & clossing solenoid 220 V, 50 Hz. Over load release Adjustable Instantenous over current Adjustable Auxiliary release yang mungkin ada lihat gambar under voltage release 220 V Shunt trip Auxiliary switch 4 NO + NC Pada Outgoing Rated continous current lihat gambar rencana Type Fixed mounted Number of pole 3 phase, 4 pole Rated operating voltage 380 Volt Frequency 50 Hz Permitted ambient temp max. 55C Rated short time current 0,5 s lihat gambar rencana Rated peak withstandcurrent lihat gambar rencana Rated short circuit Breaking capacity BC 35 KA, 25 KA Operator Mechanism Manual operation Over load release Adjustable type Instantenous over current Permanently set Auxiliary release yang mungkin ada lihat gambar Auxiliary switch 1 NO + 1 NC 10. Terminal Block Ambient Temperature Density Insulatting Housing Distance between the terminal body and the mounting rail 45 KA - 40+ 100C High Density 600 V Continous grove De Electric gap Kabel Tegangan Rendah 1. a. Kabel-kabel yang dipakai harus dapat dipergunakan untuk tegangan min. 0,6 kV untuk kabel NYM, NYY & NYFGbY dengan spesifikasi Conductor Plain copper NYM & NYY, solid or stranded NYY, Copper/sector shape NYFGbY. Insultation PVC Core Filter Compound Elastic/Soft PVC Sheat PVC. 2. Pada prinsipnya kabel-kabel yang dipergunakan adalah sebagai berikut a. Untuk kabel-kabel instalasi daya dipergunakan jenis NYFGbY dan NYY. b. Untuk kabel-kabel instalasi penerangan dipergunakan jenis NYM. 3. 4. 5. Syarat Khusus Lampu, Saklar, Kotak Kontak, Cable Ladder/Tray, dll. A. Lampu TLD 1. Bangunan seperti yang diperlihatkan dalam Gambar menggunakan Lampu TL’D . Ruang Kerja menggunakan TL’D colour cool day light type TBS recessed mounting dilengkapi Cover setara dengan type M1 untuk general lighting dan type M5 untuk setara produksi Phillips. 2. Tebal plat besi untuk lighting fixtures tersebut minimum 0,7 mm. 3. Ballast Transformator untuk lampu TL’D harus dari bahan Low Loss Type. 4. Condensor yang dipasang seri pada lampu-lampu TL’D harus dapat memberikan koreksi factor cos phi total minimal 0,85. 5. Fitting lampu TL’D lamp Holder type. 6. Finishing untuk lampu TL’D harus di Cat Oven/Powder Coating. B. E Kabel-kabel daya yang ke sub-sub panel harus disertai dengan kabel BC atau NYA sebagai kawat pentanahan dengan diameter sama dengan diameter kabel feedernya. Sebelum dipergunakan, kabel dan peralatan bantu lainnya harus dimintakan persetujuan terlebih dahulu. Penampang kabel minimum yang dapat dipakai 2,5 mm². Lampu Down Light 1. Lampu turbular fluorescent PLCE 13/18 watt. 2. Colour Cool day light. 3. Bi pin base. 4. Starting time kurang dari 10 detik. C. Lampu Baret 1. Lampu Circular fluorescent 32 watt. 2. Colour Cool day light. 3. Starting time kurang dari 10 detik. D. Lampu Mercury 1. Bangunan Gudang seperti yang diperlihatkan dalam Gambar menggunakan Lampu Mercury untuk industri HPLN 400 watt type HDK terdiri dari elektrikal unit, reflektor anodaized aluminium dan tutup kaca untuk lingkungan yang berdebu setara produksi Philips. 2. Reflektor wide beam. 3. Ambient temperatur 45 deg. Celcius. 4. Index Protection IP 54. 5. Suspension system chains. 6. Luminaire HPL-N High Pressure Mercury. 7. Ballast HPL-N type. 8. Lampu Base E40. E. 1. Lampu Sorot Lampu sorot untuk luar bangunan menggunakan Lampu Metal Halide HPI-T 1000 watt terdiri dari elektrikal unit, reflektor anodaized aluminium dan tutup kaca setara produksi Philips. 2. Reflektor wide beam. 3. Ambient temperatur 45 deg. Celcius. 4. 5. 6. 7. F. Index Protection IP 65. Suspension system chains. Luminaire HPI-T Metal Halide. Ballast HPI-T type. Lampu jalan dan Taman. 1. Lampu jalan high pressure mercury HPL-N 250 Watt lengkap dengan ballast , kapasitor dan tiang dengan ketinggian standard 11 meter. 2. Rumah lampu dari bahan fibreglass reinforced polyester berwarna abu-abu. 3. Penutup lampu dari bahan methacrylate bening. 4. Reflektor dari bahan Anodized Aluminium murni. 5. Distribusi cahaya sesuai standar 5. Semua logam dibagian luar terbuat dari bahan stainless steel dan aluminium. 6. Penutup lampu tetap tergantung pada rumah lampu walupun klip pengancing dilepas. 7. Rumah lampu dirancang sedemikian rupa sehingga pemeliharaan dapat dilakukan dari posisi atas. 8. Dudukan komponen elektrik dapat dilepas untuk melakukan reparasi. 9. Komponen kelistrikan dapat dengan mudah dipasang. Syarat Umum 1. 3. Semua lighting fixtures harus dicat dengan cat bakar bebas dari karat, dengan ICI acrylic paint warna putih, contoh harus disetujui oleh Perencana/Direksi Pengawas. Konstruksi lighting fixtures pada umumnya harus memberikan efisiensi penerangan yang maksimal, rapih kuat sera sedemikian rupa hingga pekerjaanpekerjaan seperti penggantian lampu, pembersihan, pemeriksaan dan pekerjaan pemeliharaan dengan mudah dapat dilaksanakan. Pada semua lighting fixtures harus ditanahkan grounding. G. Kotak Kontak dan Saklar 2. 1. 2. 3. 4. 5. Kotak-kontak dan saklar yang akan dipasang pada dinding tembok bata adalah type pemasangan masuk/inbow flush-mounting Kotak-kontak rating 16A dan mengikuti standard VDE.. Flush-box inbouw doos untuk tempat sakla, kotak-kontak dinding dan push button harus dipakai dari jenis bahan bakely atau metal dari produk yang sama. Kotak-kontak dinding yang dipasang 30 cm dari permukaan lantai. Pada ruang-ruang yang basah/lembab harus dari jenis water dicht WD sedang untuk saklar dan isolating switch dipasang maksimal 130 cm dari permukaan lantai. Kotak kontak khusus/Industrial type, untuk Area tertentu, akan ditentukan kemudian. Spesifikasi dari kotak kontak industrial type adalah sebagai berikut Type Surface mounting socket Outlets c/w plug Material Polyester-polyamide cover stainless steel screw parts. Protection Index; IP 66 H. Operation temperature Voltage operation Rated Current Pole of Configurations - 60- + 60C 220-240V or 380-415V 16A & 63A. 2 P + E, 3 P + E or 3 P + E + N Konduit 1. Konduit yang digunakan, harus memenuhi standard yang berlaku British Standard-BS dan Electronical Standardization CENELEC untuk pengujian karakteristik bahan antara lain; tahan terhadap bahaya kebakaran ringan kelenturannya dan tahan terhadap getaran mekanis tidak mudah pecah pada saat pengecoran lantai atau kolom beton. 2. Konduit yang dipakai adalah dari jenis PVC High Impact atau metal conduit; dimana diamter dalam dari konduit minimum 1,5 kali diameter kabel dan minimum diameter dalam adalah 10 mm, atau dinyatakan lain pada gambar. Sedangkan untuk FRC Fire Recistance Cable menggunakan dengan diameter 2½ kali diameter kabel. 3. Konduit yang dipasang harus dilengkapi dengan segala Accessoriesnya dari material/bahan yang sama dengan konduitnya seperti; coupling, saddles, inspection elbows, reducers, locknuts, terminal boxes dan berbagai perlengkapan lainnya, untuk memudahkan baik pada saat pelaksanaan maupun saat perawatan. I. Cable Tray dan Cable ladder. 1. Cable Tray harus terbuat dari bahan Mild Steel, aluminium, stainless Steel hotdip galvanized. 2. Cara pemasangan cable tray diatas support / penyangga yang dipasang setiap jarak maksimum 1000 mm. 3. Pada setiap belokan atau percabangan bentuk tray harus dibuat sedemikian rupa sehingga belokan kabel sesuai dengan bending yang diperkenankan disesuaikan dengan standar produk masing-masing. 4. Cable Ladder dipasang pada dinding ,dilengkapi klem-klem kabel setiap jarak 500mm dan support. Sebelum dipasang cable ladder harus di hot dip galvanis. 5. Kabel yang dipasang diatas plafon dan pada cable tray harus diklem diikat dengan klem-klem kabel pengikat/cable ties . 6. Sebelum pemasangan cable ladder harus dikoordinasikan terlebih dahulu dengan instalasi lainnya AC, Plumbing. 7. Cable Tray dan Ladder harus di Grounding. J. Grounding. 1. Kawat grounding menggunakan kawat telanjang Bare Copper Conductor. 2. Besarnya kawat grounding minimal berpenampang sama dengan penampang kabel masuk incoming feeder. 3. Elektroda pentanahan untuk grounding digunakan pipa galvanized minimal berdiameeter 11/4” , diujung pipa dipasang copper rod sepanjang 0,5 meter. 4. Nilai tahanan grounding untuk panel-panel maksimum 2 ohm, diukur setelah tidak turun hujan selama 3 hari berturut-turut. 5. Kedalaman grounding minium 6 meter 4. PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN Panel-panel 1. Panel-panel harus dipasang sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuatnya dan harus rata horizontal/waterpas. 2. Setiap kabel yang masuk/keluar dari panel harus dilengkapi dengan gland dari karet atau penutup yang rapat tanpa adanya permukaan yang tajam. 3. Pada lokasi-lokasi yang khusus Shaft listrik, gudang atau penerangan luar, panel-panel harus diperlengkapi dengan lubang-lubang ventilasi yang cukup. 4. Khusus untuk panel-panel type free standing, harus diberi alas dengan menggunakan besi kanal UNP 100 x 50 x 5 mm. 5. Untuk panel-panel yang banyak menggunakan komponen kontrol/busbar atau banyak menggunakan alat ukur harus dilengkapi dengan terminal block yang baik mutunya lihat item produk. 6. Panel-panel yang dilengkapi dengan magnetic contactor dan start/stop push button, harus dibuat sedemikian tupa sehingga mudah dalam mengoperasikannya dan estetik. 7. Ketinggian panel-panel type wall mounting harus menurut PUIL 1987. 8. Semua panel harus ditanahkan. Kabel-kabel 1. Semua kabel dikedua ujungnya harus diberi tanda dengan kabel mark yang jelas dan tidak mudah lepas untuk mengidentifikasikan arah beban. 2. Setiap kabel daya pada ujungnya harus diberi isolasi berwarna untuk mengidentifikasikan phasanya sesuai dengan PUIL 1987 pasal 701. Sedangkan untuk kabel instalasi penerangan NYM yang digunakan harus terdiri dari 4 macam warna sesuai dengan ketentuan PUIL R, S, T, Neutral dan grounding. 3. Kabel daya yang dipasang pada Shaft/dinding bangunan harus diletakkan diatas tangga kabel cable leadder atau cable tray yang semuanya ditata dan diklem dengan rapi. 4. Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya sambungan, kecuali pada kabel penerangan. 5. Untuk kabel dengan diameter 16 mm2 atau lebih harus dilengkapi dengan sepatu kabel untuk terminasinya. 6. Pemasangan sepatu kabel yang berukuran 70 mm2 atau lebih harus mempergunakan alat pres hidraulis yang kemudian disolder dengan timah pateri. 7. Semua kabel yang ditanam harus pada kedalaman 80 cm minimum, dimana sebelum kabel ditanam ditempatkan lapisan pasir setebal 15 cm dan diatasnya diamankan dengan batu bata Cikarang sebagai pelindungnya. Lebar galian minimum adalah 40 cm atau disesuaikan dengan jumlah kabel. 8. Untuk kabel feeder yang dipasang didalam trench harus mempergunakan kabel support, minimum setiap jarak 50 cm. 9. Pada route kabel setiap 25 m dan disetiap belokan harus ada tanda arah jalannya kabel. 10. Kabel yang ditanam dan menyeberangi selokan atau jalan atau instalasi lainnya harus ditanam lebih dalam dari 60 cm dan diberikan pelindung pipa galvanis dengan diameter minimum 2½ kali penampang kabel. 11. Semua kabel yang dipasang diatas langit-langit harus diletakkan pada Cable Ladder. 12. Semua kabel yang akan dipasang menembus dinding atau beron harus dibuatkan sleeve dari pipa galvanis dengan diameter minimum 2½ kali penampang kabel. 13. Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak kontak harus didalam kotak terminal yang terbuat dari bahan yang sama dengan bahan konduitnya dan dilengkapi dengan skrup untuk tutupnya dimana tebal kotak terminal tadi minimu 4 cm. 14. Setiap pemasangan kabel daya harus diberikan cadangan kurang lebih 1 m disetiap ujungnya. 15. Penyusunan konduit diatas cable leadder harus rapi dan tidak saling menyilang. 16. Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak kontak harus didalam kotak penyambungan dan memakai alat penyambung berupa las-dop merk Legrand atau 3 M dengan memberi isolasi terlebih daulu. Warna isolasi harus sama dengan warna kabelnya. Lampu Penerangan 1. Pemasangan lampu penerangan harus disesuaikan dengan rencana plafond dari Arsitek dan disetujui oleh Direksi /Pengawas Lapangan. 2. Lampu tidak diperkenankan memberikan beban kepada rangka plafond yang terbuat dari bahan aluminium. Kotak Kontak dan Saklar 1. Kotak kontak dan saklar yang akan dipakai adalah type pemasangan masuk dan dipasang pada ketinggian 300 mm dari level lantai, Untuk kotak kontak dan 1500 mm untuk saklar. 2. Kotak kontak dan saklar yang dipasang pada tempat yang lembab harus type water dicht bila ada. KWH Meter 1. Penempatan KWH meter baik dalam panel-panel utama maupun yang terpasang dlam sub-sub panel harus diletakkan sedemikianrupa sehingga mudah dilihat/dibaca dengan baik. 2. Koordinasi penempatan KWH meter ditentukan kemudian dilapangan setelah disepakati bersama Arsitek. Lampu Penerangan. 1. Pemasangan lampu penerangan disesuaikan dengan rencana plafond Arsitek dan disetujui Pengawas lapangan. 2. Lampu tidak diperkenankan memberi beban pada rangka plafond yang terbuat dari bahan aluminium. 3. Tiang lampu penerangan luar dipasang tegak lurus. 4. Lampu penerangan luar dibuat dengan pondasi dan dipasang kotak pengaman fuse box pada ketinggian maximum 500 mm dari tanah. 5. PENGUJIAN Umum Sebelum semua peralatan utama dari sistim dipasang, harus diadakan pengujian secara individual. Peralatan tersebut baru dapat dipasang setelah dilengkapi dengan sertifikat pengujian yang baik dari pabrik yang bersangkutan dan LMK/PLN serta instansi lain yang berwenang untuk itu. Setelah peralatan tersebut dipasang, harus diadakan pengujian secara menyeluruh dari sistim, untuk menjamin bahwa sistem berfungsi dengan baik. Semua biaya untuk mendapatkan sertifikat lulus pengujian dan peralatan untuk pengujian yang perlu disediakan oleh Pemborong menjadi tanggung jawab Pemborong sendiri. Peralatan dan Bahan Peralatan dan bahan Instalasi Listrik yang harus diuji 1. Panel-panel tegangan rendah Panel-panel tersebut harus dilengkapi dengan sertifikat lulus pengujian dari pembuat panel yang menjami bahwa setiap peralatan dalam panel tersebut berfungsi baik dan bekerja sempurna dalam keadaan operasional maupun ganguan berupa undervoltage, over current, overthermis, short circuit dan lainlain serta merger antara fasa, fasa netral, fasa nol. 2. Kabel-kabel tegangan rendah Untuk kabel tegangan rendah, sertifikat lulus pengujian harus dari PLN yang terutama menjamin bahan isolasi kabel baik serta tidak melanggar ketentuanketentuan PLN tentang isolasi kabel tegangan rendah, pengujian dengan megger tetap harus dilaksanakan, dengan nilai tahan isolasi minimum 50 mega Ohm. Penyalaan baru boleh dilaksanakan apabila dinyatakan lulus oleh Direksi Lapangan yang didasarkan pada hasil pengukuran data langsung dari semua instalasi. 3. Lighting Fixtures Setiap lighting fixtures yang menggunakan Ballast dan kapasitor harus dilakukan pengujian atau pengukuran faktor daya Cos phi. Dalam hal ini faktor daya yang diperbolehkan minimal 0,85. 4. Motor-motor Listrik • Motor-motor listrik yang terpasang, harus dari type yang sesuai dengan pemakaian dan lokasi dimana motor-motor tersebut dipasang. • Pengukuran tahanan isolasi motor-motor listrik harus dilakukan. • Pemasangan motor-motor listrik bisa dilaksanakan setelah penunjukkan hasil pengukuran tidak melanggar ketentuan-ketentuan PUIL 1987. 6. PERALATAN MAINTENANCE Pemborong diwajibkan menyerahkan peralatan Maintenace Tools Kit untuk semua system yang terpasang sesuai dengan produknya masing-masing. Semua peralatan tersebut harus baru dan asli. 7. PRODUK Bahan atau peralatan harus memenuhi spesifikasi. Pemborong dimungkinkan untuk mengajukan alternatif lain yang setaraf dengan yang dispesifikasikan ke MK. Pemborong baru bisa mengganti bila ada persetujuan resmi dan tertulis. Produk bahan dan peralatan pada dasarnya adalah sebagai berikut ══════════════════════════════════════════════════ BAHAN/PERALATAN MERK/PEMBUAT ══════════════════════════════════════════════════ 1. 2. 3. Terminal Block MCCB, MCB dll Pembuat Panel Phoenix Contact, Legrand ABB, MG, Siemens,GE. Otessa, Panelindo,Simetri, Unimakmur. 4. Kabel 5. 6. 7. 8. 9. Conduit High Impact Konduit PVC, AW GIP Med. Class Cable Mark Lampu TLD & PLC Fluorescent Starter Condensor Capacitor Fitting Lamp Holder Ballast low loss Pembuat Kotak Kontak Kotak Kontak Industry/Isolating Switch Saklar Metal Conduit 10. 11. 12. 13. 14. Cable Leadder/Tray Kabelindo, Kabelmetal, Supreme, Tranka Ega, Clipsal. DOUBLE-H Wavin, Rucika Bakrie, PPI 3 M, Legrand Philips, Osram, GE Philips, Osram, GE Philips, Osram, GE Philips, Osram, GE Philips, Osram, GE Philips, Osram, GE Philips,Artolite,Interlite,Spectra. Legrand , MK,Clipsal, Bocco Legrand, MK,Clipsal, Brocco MK, Legrand,Clipsal, Brocco Maruichi, National, Matshuhita Three Star, Interack. ══════════════════════════════════════════════════
Masyarakat perlu mengetahui bahwa ada beberapa jenis kabel yang ada di pasaran dan kerap digunakan dalam instalasi. Masing-masing jenis kabel punya ciri khas, ada beberapa yang kerap membuat bingung para teknisi, yakni kabel jenis NYA, NYM, NYY, NYAF, NYMHY, dan NYCY. Masing-masing tentunya memiliki fungsi, kelebihan dan kekurangannya. Nama dari masing-masing jenis kabel tersebut sedikit mirip sehingga kita sulit untuk membedakannya. Jika dicermati lebih dalam, masing-masing jenis kabel tersebut punya perbedaan yang cukup signifikan. Berikut ini kami ulas secara lengkap di bawah ini. Dalam sistem tenaga listrik kabel merupakan benda yang sangat penting. Secara umum, kabel memiliki 2 fungsi yaitu Untuk menghantarkan daya listrik atau aliran listrik dari sumber listrik menuju ke perangkat pengguna listrik, sehingga perangkat tersebut dapat bekerja dengan baik sesuai fungsinya; Untuk menghantarkan frekuensi dan membawa sinyal informasi dari satu tempat ke tempat lain. Jenis Kabel Instalasi Jenis kabel instalasi dapat diklasifikasikan berdasarkan bahan konduktornya, yaitu kawat tembaga, serabut, ataupun alumunium. Jenis kabel kawat tembaga ini sangat beragam, diantara yang umum dipakai adalah tipe kabel NYA, NYM, NYY, NYAF, NYMHY, dan NYCY. Berikut keterangan masing-masing kabel sebagai berikut 1. Kabel NYA Karakteristik dari kabel jenis ini adalah berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC. Kabel NYA ini digunakan untuk instalasi luar/kabel udara. Jenis kabel ini berlapis bahan isolasi PVC dengan kode warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hitam. Harga yang terjangkau membuat kabel jenis ini banyak dipergunakan di perumahan. Kekurangan dari kabel NYA ini adalah lapisan isolasinya yang hanya memiliki satu lapis sehingga membuat mudah cacat, tidak tahan air dan mudah digigit tikus. Agar aman memakai kabel NYA ini, kabel harus dipasang dengan menggunakan pipa/conduit jenis PVC atau saluran tertutup. Sehingga tidak mudah terjadi gangguan luar seperti menjadi sasaran gigitan tikus, dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang 2. Kabel NYM Kabel jenis ini memiliki lapisan isolasi PVC biasanya warna putih atau abu- abu, ada yang berinti 2, 3 atau 4. Berbeda dengan kabel NYA yang hanya memiliki satu lapisan isolasi, kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik daripada kabel NYA. Kabel jenis ini dapat dipergunakan di lingkungan yang kering dan basah, namun tidak boleh ditanam. Arti kode pengenal kabel NYM menurut SPLN 42-21992 adalah sebagai berikut N, yaitu kabel jenis standar dengan tembaga sebagai penghantar Y , yaitu kabel dengan isolasi PVC M, selubung kabel yang digunakan terbuat dari PVC I, yaitu jenis kabel dengan sistem pengenal warna inti hijau-kuning O, yaitu jenis kabel dengan sistem pengenal warna inti tanpa hijau-kuning re, yaitu penghantar padat bulat rm, yaitu penghantar bulat berkawat banyak 3. Kabel NYY Kabel NYY memiliki karakteristik yang berupa lapisan isolasi PVC biasanya warna hitam, ada yang berinti 2, 3 atau 4. Jika kabel NYA dan NYM tidak boleh ditanam, kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam kabel tanah. Kabel NYY ini memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM harganya lebih mahal dari NYM. Jenis kabel ini memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus. 4. Kabel NYAF Dilihat dari fisiknya, kabel NYAF mirip dengan kabel NYA yang hanya memiliki satu inti kabel, akan tetapi kabel NYAF ini berupa serabut. Kabel NYAF memiliki isolasi yang tipis dan terdiri dari berbagai warna yang bisa dipilih. Jenis kabel ini lebih fleksibel dibandingkan kabel NYA, sehingga cocok digunakan pada belokan-belokan jaringan listrik. Karena memiliki isolasi yang tipis seperti kabel NYA, kabel NYAF ini perlu diberi pelindung pipa. Kabel NYAF memiliki tegangan nominal 300 – 500 V. 5. Kabel NYMHY Kabel NYMHY memiliki beberapa inti kabel yang terbuat dari tembaga dengan berbentuk serabut. Masing-masing inti kabel tersebut dilapisi isolator dengan warna berbeda. Kabel NYMHY dilengkapi dengan selubung dalam dan luar dari PVC. Jenis kabel ini cukup fleksibel dan kuat untuk tegangan listrik nominal 300 – 500 V sehingga banyak digunakan sebagai penghubung alat-alat rumah tangga. 6. Kabel NYCY Kabel NYCY ini dirancang untuk digunakan dalam tanah, tanah ataupun jaringan di luar ruangan atau outdoor installation. Dengan memiliki lapisan pita serabut tembaga yang kuat di antara selubung dalam, jenis kabel ini cocok ditanam dalam kondisi apapun, baik kering maupun lembab. Selubung luar kabel NYCY ini terbuat dari PVC. Demikianlah ulasan mengenai jenis-jenis kabel instalasi yang memiliki peranan yang sangat penting dalam menghantarkan daya listrik. Semoga bermanfaat.
Metode - Pelaksanaan - Pekerjaan Interior0% found this document useful 0 votes1 views2 pagesOriginal TitleMETODE_PELAKSANAAN_PEKERJAAN INTERIORCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes1 views2 pagesMetode - Pelaksanaan - Pekerjaan InteriorOriginal TitleMETODE_PELAKSANAAN_PEKERJAAN INTERIORJump to Page You are on page 1of 2 You're Reading a Free Preview Page 2 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
metode pelaksanaan pemasangan kabel nyy